Wabup Badrun Nggai Buka Kegiatan Lokakarya Satu FGD Analisis Situasi Stunting Tahun 2023. Foto: Prokopim/Yusup

Wakil Bupati (Wabup) Parigi Moutong (Parimo) membuka kegiatan Lokakarya satu Focus Grup Discussion (FGD) Analisis Stunting Tahun 2023.

Kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

“Atas nama pemerintah, sangat mengapresiasi setinggi-tingginya kepada badan perencanaan pembangunan, penelitian dan pengembangan daerah (Bappelitbangda) kabupaten parigi moutong (Kab. Parimo) yang telah menggagas terlaksananya kegiatan ini. kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperkuat dan merealisasikan komitmen pemerintah daerah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting diKab. Parimo.” Ujar Wabup Badrun Nggai diAula Pertemuan Bappelitbangda, Senin (24/10/2022).

Menurutnya, fenomena tersebut dapat menjadi sinyal kuat bahwa ada masalah dalam manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar, sehingga pelayanan yang dibutuhkan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting belum tersedia dalam skala dan kualitas yang memadai serta tidak sampai secara lengkap pada kelompok sasaran prioritas, yaitu ibu hamil dan anak-anak usia di bawah 2 (dua) tahun atau biasa disebut 1000 hari pertama kehidupan.

Wabup juga menjelaskan, percepatan penurunan stunting sebagai kegiatan prioritas daerah, sejatinya menjadi momentum strategis untuk menata kembali penyelenggaraan pelayanan dasar, khususnya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan ibu dan anak, konseling gizi terpadu, air minum dan sanitasi, pendidikan anak usia dini, dan perlindungan sosial, agar lebih terpadu dan tepat sasaran.

Tak cukup sampai di situ, Wabup Badrun Nggai menuturkan, analisis situasi diharapkan dapat memberikan informasi untuk membuat keputusan strategis dalam hal kebutuhan program kegiatan yang masih perlu ditingkatkan kualitas pelaksanaannya dalam percepatan penanganan stunting diKab. Parimo, tindakan perbaikan layanan yang perlu diprioritaskan untuk memastikan akses rumah tangga 1.000 hpk, kebutuhan penguatan koordinasi, baik koordinasi antar opd dalam sinkronisasi program kegiatan maupun koordinasi antara kabupaten dan desa dengan dukungan kecamatan.“Saya berharap kepada kita semua yang mengikuti kegiatan ini secara aktif serta mengelola informasi yang diperoleh agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.” Harapnya.

Wabup membeberkan, dalam menyusun strategi percepatan penanganan stunting diKab. Parimo, sangat diharapkan peran seluruh OPD terlibat dalam penanganan stunting ini. Adapun rangkain yang perlu diperhatikan sebagai berikut: Pertama, koordinasi penanganan isu-isu pelaksanaan dan pemanfaatan hasil aksi konvergensi analisis situasi bagi perbaikan perencanaan dan penganggaran daerah hingga ke desa, Kedua, mengidentifikasi langkah kerja bagi penguatan peran dan rencana kerja tim koordinasi, baik di kabupaten dan kecamatan hinga ke-desa, Ketiga, memahami persiapan yang perlu dilakukan kabupaten menjelang pelaksanaan 8 aksi konvergensi percepatan penanganan stunting pada tahun rencana.

“Dilaksanakanya FGD dari analisis stunting yang membahas tentang masalah penyebab terindifikasi stunting diParimo, serta terkait rekomendasi program kegiatan pencegahan penanggulangan yang akan dilaksanakan nantinya dimasing-masing OPD yang menangani stunting.” Tandasnya.

Sub. Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here