Badrun Nggai Kukuhkan 54 warga desa peduli HIV – AIDS di Kecamatan Kasimbar Foto : Prokopim Parimo

Guna menekan angka penyebaran penyakit Virus (HIV AIDS) Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Parigi Moutong yang diketuai oleh Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai resmi mengukuhkan 54 warga desa peduli HIV – AIDS di Kecamatan Kasimbar. kegiatan berlangsung diruang Rapat kantor Camat Kasimbar Senin, (4/9/2023).

Selain Kecamatan Kasimbar Wabup Parigi Moutong terjadwalkan Juga akan melanjutkan Pengukuhan Warga Peduli AIDS di kecamatan Sausu, ampibabo dan Bolano lambunu.

Selaku Ketua KPA tingkat Kabupaten Parigi Moutong Wabup Badrun Nggai mengatakan bahwa Pengukuhan Warga Peduli AIDS ini kita laksanakan sebagai bentuk agar menghilangkan paradigma negative masyarakat terhadap penderita HIV – AIDS juga menekan angka penularannya.

Ucap Wabup penanggulangan hiv dan aids merupakan program pemerintah dalam rangka menekan penyebaran virus hiv di masyarakat.

“kita ketahui bersama, hiv atau human immunodeficiency virus dan aids (acquired immune deficiency syndrome) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, tetapi masyarakat kita masih menganggap hiv dan aids, penyakit yang memalukan dan aib, ” Tuturnya.

Olehnya Wabup berharap dengan dikukuhkanya WPA ditingkat Kecamatan dan Desa Keterlibatan masyarakat secara utuh sebagai kunci dari penanggulangan hiv dan aids ditingkat Kabupaten .

Himbau Wabup secara kumulatif kasus 102 kasus dari 2005, tercatat tahun 2023 dari januari hingga juni memiliki 14 kasus baru dimana hiv ada 9 orang dan aids ada 5 orang aids, dengan rincian (ibu hamil hiv 1 orang, laki-laki hiv 8 orang, dan wanita aids 1 orang, laki-laki aids 4 orang). sudah saatnya kita semua membantu orang dengan hiv aids bisa hidup dengan sehat, tanpa diskriminasi dan tanpa stigma sosial dimasyarakat.

dalam menyongsong eliminasi aids 2030, sudah saatnya kabupaten yang kita cintai ini menjadi three zero (3-0) maksudnya, tidak adalagi status hiv baru, tidak ada lagi orang meninggal karena hiv dan aids dan tidak ada lagi stigma dan diskiriminasi bagi orang dengan hiv dan aids di masyarakat.

“kita telah membentuk dan mengukuhkan warga peduli hiv dan aids atau WPA di masyarakat. tujuan dari pembentukan wpa ini selain edukasi juga memfasilitasi masyarakat ke akses layanan kesehatan yang ada, yaitu puskesmas dan rumah sakit layanan voluntary counseling and testing (vct), “imbuhnya.

” Saya harap dibentuknya kader warga peduli aids (wpa) dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang hiv-aids yang benar serta menjaga harmonisasi warga tanpa adanya diskriminasi bagi orang yang terinfeksi hiv (odha).” Tuturnya.

Wabup Menuturkan peran masyarakat yang terkontaminasi agar cepat memeriksakan diri, agar cepat mendapat pengobatan, jangan dijadikan bahan gunjingan dan bahan gosip.

Selain itu nantinya kader wpa ini, yang akan menjadi pelopor kita semua untuk dapat melakukan penanggulangan hiv dan aids di masyarakat. mengajak masyarakat yang teridentifikasi masuk dalam populasi kunci mau untuk memeriksakan dirinya dengan sukarela, tanpa paksaan, dan paham akan bahaya hiv dan aids dalam dirinya.

“Saya berpesan kepada seluruh lapisan masyarakat, pihak kesehatan, pihak masyarakat kecamatan dan desa, mari bersama-sama kita melindungi masyarakat kita yang teridentifikasi sebagai odha dan odhiv (orang dengan hiv dan aids), mari kita semua untuk selalu merangkul, dan mendampingi odha dan odhiv, agar tetap sehat dan produktif dimasyarakat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here