Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Drs. Mamun Amir. Foto: Prokopim/Azwar

Dalam program konvergensi percepatan stunting melalui BKKBN provinsi sulteng dan kabupaten Parimo gelar kegiatan pencanangan inovasi desa siap gencar dan aman stunting diparimo sekaligus pengukuhan Bunda Peduli stunting tingkat kab.parimo, kegiatan dipusatkan didesa marantale Senin (7/10/2022).

Sambutan wakil gubernur prov. Sulteng Drs. Ma’mun Amir  menyampaikan melalui Visi dan Misi Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini semua persoalan dimasyarakat sudah terselesaikan sedikit demi sedikit, khususnya desa marantale untuk sanitasi air bersih dan program pengentasan kemiskinan dimasyarakat juga sudah berjalan baik, itu dibuktikan sebagai janji gubernur dalam memberikan bantuan 1 jt setiap KK pada Perayaan hari besar keagamaan tiap Tahun juga sudah terselesaikan.

Berkaitan dengan pencegahan dan menekan angka stunting Ucap Wagub mengatakan adalah sebuah tantangan besar karena salah satu solusi yang baik dikatakannya tidak hanya pada pemberian asupan gizi ibu dan bayi saja akan tetapi untuk menjawab persoalan stunting perlu dibuktikan dengan adanya pembangunan Klinik stunting bagi masyarakat kurang mampu.

“Saya berharap dalam mendukung program tersebut Pemda Kabupaten Parigi Moutong dapat menyiapkan Lokasi Pembangunan operasionalnya nanti, karena dengan adanya alokasi dana setiap kabupaten sebanyak 5 M pemerintah daerah harus mampu merealisasikannya, untuk itu juga perlu ada keterlibatan serta kerja sama dari dinas terkait terutama dinas kesehatan, pemerintah daerah juga harus menyiapkan perangkat serta tenaga dokter. “Ucapnya.

Wagub juga mengucapkan selamat atas dikukuhkanya Bunda peduli stunting dikabupaten parigi moutong sekaligus mengapresiasi kepada ketua TP PKK kabupaten dan kecamatan juga sebagai bunda peduli stunting di wilayahnya.

“Saya berharap Bunda Peduli stunting yang telah dikukuhkan bisa mendorong penurunan prevalensi stunting di daerahnya dan ikut berperan serta mencapai angka stunting indonesia satu digit di tahun 2024.

untuk kabupaten parigi moutong, prevalensi stunting sebesar 31,7%. hal ini tentunya harus menjadi perhatian serius bagi kita semua, khususnya pemerintah kabupaten parigi moutong.

penurunan stunting dan angka kemiskinan harus dilaksanakan secara terintegrasi dengan melibatkan semua perangkat daerah dan pemangku kepentingan lain seperti akademisi dan organisasi profesi yang memiliki tugas sama dalam mendukung terbentuknya generasi cerdas, produktif, sejahtera dan mandiri, dengan tagline “siap gencar dan aman stunting”.

Usai mengukuhkan Dalam sambutanya Ibu Ketua TP PKK Provinsi sulteng yang juga sebagai Bunda Peduli Stunting Provinsi Sulawesi Tengah Dr. Hj. Vera Rompas Mastura, M.Si mengatakan kunci keberhasilan dalam upaya penangan stunting diparimo dimulai dari seribu hari pertama kehidupan atau HPK yaitu dimulai dari sejak bayi masih dalam kandungan sampai umur 2 tahun.

Perhatian usia bayi dibawah umur 2 tahun harus mendapat asupan gizi yang memadai dimasa emasnya tersebut.

“Saya menghimbau kepada ketua TP PKK  yang baru saja dikukuhkan sebagai Bunda peduli stunting diparimo agar terus lebih aktif dalam melakukan kegiatan Pemantauan dan pendampingan terhadap keluarga berencana serta berupaya bergerak cepat ditengah tengah masyarakat demi mencapai target dalam mencegah dan juga percepatan menurunkan angka stunting khususnya diparimo.”tuturnya.

Dalam sambutan selamat datang oleh Wakil Bupati Parigi Moutong Badrun Nggai ,SE, menyampaikan ucapan terimakasih atas perhatian dan dukungan pemerintah provinsi sulteng sehingga Kabupaten Parigi Moutong ditetapkan menjadi Daerah Penetapan Pilot Proyek Penanggulangan Stunting.

Wakil Bupati mengatakan Pemda Kabupaten Parigi Moutong akan terus berupaya untuk menurunkan Angka stunting yang sebesar  31,7% , ini tentunya sesuai harapan akan menargetkan angka stunting dapat turun dibawah angka 20%.

Sub Dokumentasi Pimpinan Bagian Prokopim

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here